Senin, 10 Januari 2011

Komunikasi Kelompok : Kohesivitas Kelompok dan Groupthink

KOHESIVITAS
Tingkat kepentingan bersama (tingkat ketertarikan) dari para anggota kelompok.
Dalam kelompok yang sangat kohesif; muncul identifikasi bersama untuk menjaga kelompok, muncul loyalitas yang dalam. Kohesivitas dibangun dalam 2 dimensi dalam kelompok :
1.Dimensi tugas
2.Dimensi hubungan interpersonal
Apabila hanya dibangun dari dimensi kedekatan pribadi, maka akan menghasilkan kelompok yang tidak terlalu baik dalam dimensi tugas (kelompok yang biasa-biasa saja)

FAKTOR PEMBANGUN KOHESIVITAS
1.Keuntungan yang diperoleh individu dalam kelompok
2.Keefektivan tugas dalam kelompok
3.Komunikasi dalam kelompok

GROUPTHINK THEORY (Irving Janis)
Groupthink: members’ strivings for unanimity overriding their motivation to realistically appraise alternative courses of action.”
Groupthink adalah akibat langsung dari kohesivitas kelompok.
Kohesivitas berakibat positif: menciptakan kebersaman dan meningkatkan relasi antarpribadi para anggota kelompok.
Kohesivitas berakibat negatif: kelompok yang sangat kohesif akan menginvestasikan terlalu banyak energi untuk memelihara goodwill dalam kelompok yang justru merugikan kelompok dalam pengambilan keputusan.
Dalam kohesivitas yang rendah, kelompok dapat terhindar dari ilusi sura bulat (illusion of unaminity). Artinya, konflik alamiah dalam kelompok yang non kohesif akan mengarah pada perdebatan dan mempertimbangkan semua sisi persoalan yang didiskusikan.
Enam Hasil Negatif Groupthink :
1.Kelompok membatasi diskusinya hanya pada beberapa alternatif tanpa mempertimbangkan kemungkinan yang lain.
2.Kelompok tidak kritis dalam mengkaji solusisolusi yang lebih baik
3.Kelompok gagal dalam mengkaji kembali alternatifalternatif yang tidak disukai oleh mayoritas. Opini minoritas secara cepat ditolak dan diabaikan.
4.Expert opinion tidak berusaha dicari. Kelompok puas dengan keputusan yang dibuatnya sendiri dan merasa terancam oleh kehadiran orang luar.
5.Kelompok sangat selektif dalam mengumpulkan dan menggunakan informasi yang tersedia. Para anggota cenderung berkonsentrasi pada informasi yang mendukung rencana
6.Kelompok begitu yakin dengan gagasannya dan tidak merencanakan alternatif untuk mengantisipasi kegagalan
Semua hasil negative tersebut, diakibatkan oleh tidak adanya pemikiran kritis dana adanya overconfidence dalam kelompok.

GEJALA GROUPTHINK
1.Illusion of invulnerability, adanya optimisme yang berlebihan dalam kelompok atau anggota kelompok meyakini bahwa kelompok mereka tidak pernah salah
2.Kelompok menciptakan usaha-usaha kolektif untuk merasionalkan tindakan yang diputuskan (keputusan yang dibuat, secara absolut dianggap benar)
3.Pemimpin out-group distereotipkan sebagai lemah dan bodoh
4.Direct pressure ditujukan kepada para anggota untuk tidak menyampaikan opini yang bertentangan. Perbedan pendapat secara cepat dibungkam
5.Self-cencorship terhadap ketidaksepakatan. Para anggota enggan untuk menyampaikan opini yang bertentangan.
6.Adanya illusion of unanimity yang dipertukarkan dalam kelompok.
7.Mindguards untuk melindungi kelompok dari opini yang merugikan dan informasi yang tidak diinginkan

BAGAIMANA MENGURANGI GROUPTHINK?
1.Pemimpin mendorong critical thinking dan independen thinking
2.Anggota kelompk sensitif pada posisi lain/ perbedaan status dalam kelompok
3.Mengundang seseorang dari luar kelompok untuk mengevaluasi keputusan
4.Menunjuk salah seorang anggota kelompok jadi ‘devil advocate’
5.Membagi kelompok besar menjadi kelompokkelompok kecil

Sumber : Bahan Kuliah Mata Kuliah Komunikasi Kelompok FISIP Universitas Diponegoro Semarang (Dosen : S Rouli Manalu, S.Sos, MA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar